Kisah Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat

Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah SWT yang ke-25 sekaligus sebagai Rasul penutup atau utusan Allah SWT yang terakhir.

Diantara nabi-nabi sebelumnya, Nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah SWT yang paling istimewa sehingga mendapat gelar sebagai kekasih Allah SWT.

Penasaran dengan kisah perjalanan hidup manusia mulia yang satu ini? Yuk simak kisahnya di bawah ini ya teman!

1. Kelahiran Nabi Muhammad Nabi SAW

Nabi Muhammad lahir di kota Makkah pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 571 Hijriah (1450 tahun yang lalu).

Nabi Muhammad Nabi SAW lahir dari rahim seorang ibu yang sholehah bernama Aminah. Sayangnya ia terlahir dalam keadaan yatim, karena ayaknya yang bernama Abdullah telah wafat sejak ia masih berada di dalam kandungan.

Tahun kelahiran Rasulullah dikenal juga sebagai Tahun Gajah, karena pada tahun ini juga terjadinya peristiwa pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah yang mengalami kegagalan dalam misi menyerang Ka’bah.

Allah SWT pun menghentikan aksi mereka dengan segala kebesarannya. Burung ababil pun datang menjatuhkan batu-batu panas untuk menghancurkan pasukan itu.

Kisah tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, ini telah diabadikan Surah Al Fil yang berarti Tahun Gajah. Disaat umurnya menginjak 6 tahun, ibunya meninggal dunia pada saat melakukan perjalanan pulang dari ziarah kubur ayahnya.

Kemudian hak asuhnya jatuh ketangan kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Kakeknya sangat menyayanginya, namun sayangnya kakeknya tidak berumur panjang.

Akhirnya hak asuhnya dialihkan kepada pamannya atau adik ayahnya yang bernama Abu Talib. Pamannya inilah yang menjadi orangtua pengganti untuk Rasulullah sampai ia dewasa.

2. Masa Kecil Nabi Muhammad

Adanya tradisi Quraisy pada zaman dahulu, pada hari kedelapan belas setelah kelahiran seorang anak, ibunya harus menyembunyikannya di pedalaman.

Tradisi Quraisy tersebut membuat Nabi Muhammad SAW tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya sampai berumur 8 sampai 10 tahun.

Hal ini justru membuatnya berada di bawah asuhan Halimah binti Sa’diyah selama tiga tahun. Rasulullah menjadi anak yang tanggap, bersikap baik dan cerdas pada masanya.

3. Masa Remaja Nabi Muhammad SAW

Sejak kecil Nabi Muhammad SAW telah dikenal sebagai anak yang baik dan jujur. Saat remaja, Rasulullah menghabiskan hari-harinya sebagai pengembala domba.

Namun karena sifatnya yang selalu jujur, amanah dan juga cerdas belajar, maka ia dipercaya untuk berniaga. Untuk pertama kalinya ia pergi berniaga bersama dengan pamanya.

4. Nabi Muhammad Menjelang Dewasa

Menjelang usia Nabi Muhammad yang dewasa, membuatnya semakin menekuni dunia bisnis. Nabi pun berdagang dengan kawan terbaiknya yakni Saib bin Abi Saib.

Saat menginjak usia 25 tahun, Rasulullah menjalin kerja sama bisnis bersama wanita kaya raya yang bernama Siti Khadijah.

Perkenalan Muhammad dengan Khadijah memang berawal dari dunia perniagaan. Perempuan ini biasa membiayai kafilah perdagangan Mekkah ke Suriah untuk nanti membagi keuntungan bersama mitranya.

5. Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah

Karena ketampanan dan kepribadian Nabi Muhammad SAW yang sering membuat Khadijah kagum, membuat wanita kaya raya ini akhirnya berniat meminang Rasulullah.

Perempuan ini akhirnya mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk menyampaikan keinginannya yakni melamar Muhammad.

Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada paman-pamannya, salah satunya Hamzah bin Abdul Muthalib.

Bersama pamannya ini, Muhammad mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan niat melamar Khadijah.

Maka menikahlah mereka berdua ketika Nabi berusia 28 tahun, sementara Khadijah sudah menginjak usia 40 tahun.

6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama

Sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad sudah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari Allah seperti wajahnya terlihat bersinar dan bersih.

Hal ini nyatanya menjadi pertanda kebesaran Allah yang menandakan akan datangnya nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi sampai akhir zaman.

Wahyu pertama diterima Rasulullah dari Malaikat Jibril ketika saat ia sedang menyendiri di dalam Gua Hira yang berada di Jabal Nur. Wahyu pertama yang ia bawakan dari Allah yakni Surah Al – Alaq ayat 1 – 4.

7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad

Pada awalnya, Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Maka orang yang mengetahuinya hanyalah kerabat dan orang terdekat Rasulullah saja.

Orang yang pertama kali beriman adalah istri beliau yang bernama Siti Khadijah dan dilanjutkan oleh Ali bin Abu Thalib dari golongan lelaki.

Walaupun Abu Thalib tidak ikut masuk Islam, namun ia tetap menjaga dan melindungi Rasulullah selama berdakwah di sepanjang umurnya.

Karena banyak orang menuduh Nabi Muhammad gila dan berniat untuk mencelakakannya. Abu Jahal dan Abu Lahab sebagai pamannya bahkan juga ikut menentang Rasul selama berdakwah.

8. Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy

Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang dakwah Rasulullah. Keduanya bahkan sempat mengintimidasi pengikutnya agar meninggalkan Nabi.

Mereka khawatir jika ajaran dari Muhammad hanya bisa merusak agama nenek moyang yakni menyembah berhala.

Banyak dari kaum Quraisy yang mencoba segala cara untuk membunuh Nabi Muhammad. Bahkan diantara mereka ada yang memberikan uang pada Abu Thalib agar membiarkan Rasul wafat.

Rencana pembunuhan ini pun sering melibatkan orang luar dengan tujuan agar tidak menimbulkan perang saudara.

9. Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah

Memasuki zaman Rasulullah SAW tepatnya di tahun pertama di Madinah, Nabi dan sahabatnya serta kaum Muhajirin masih menghadapi usaha untuk tetap bertahan hidup.

Hal ini karena sebagian besar pengikutnya merupakan orang yang tidak berkecukupan bahkan ada pula yang masih menjadi seorang budak, kecuali Usman bin Affan belum diperintahkan untuk berzakat.

Ketika kondisi kaum Muslimin yang sudah mulai sejahtera di tahun kedua Hijriah, barulah datang perintah untuk berzakat.

Nabi Muhammad SAW akhirnya langsung mengutus Mu’adz bin Jabal untuk menjadi Qadli di Yaman. Rasul pun memberikan nasihat kepadanya agar menyampaikan pada ahli kitab tentang hal ini.

10. Perintah Kurban di Masa Rasulullah

Untuk pertamakalinya Nabi Muhammad SAW melaksanakan perintah qurban ketika sedang melakukan haji Wada di Mina.

Saat itu, Rasulullah menyembelih sebanyak 100 ekor unta. Beliau menyembelihnya sendiri sebanyak 63 ekor sementara sisanya diserahkannya kepada Ali Bin Abi Thalib.

Penyembelihan ini Nabi Muhammad lakukan setelah melaksanakan Shalat Idul Adha sesuai dengan perintah Allah SWT dalan Surah Al Hajj ayat 36 mengenai jenis hewan kurban.

Dalam ayat itu, umat Islam juga diberikan penjelasan mengenai cara menyembelih dan tujuan dilakukannya ibadah kurban.

11. Wafatnya Nabi Muhammad

Rasulullah wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah yakni Surat Az Zumar ayat 30, artinya “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.”.

Sebenarnya Nabi Muhammad SAW sudah mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Disaat itu, beliau hanya mengalami sakit kepala dan demam tinggi saja.

Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2 minggu. Rasulullah akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya dan terakhir kerumah Aisyah dengan kondisi badan sudah lemah.

Pada akhirnya ia wafat dalam pangkuan Aisyah dan dikebumikan di rumah Aisyah yang merupakan istri termudanya.

Demikianlah informasi mengenai kisah singkat perjalanan hidup seorang utusan Allah SWT dan yang paling disayangi oleh Allah SWT.

Komentar