Hai sobat blog…
Pernahkan kamu mendengar tentang Nabi Ayub? Yap, nabi yang satu ini tentu saja sudah tidak asing lagi di telinga orang Kristen. Sebab, Ayub merupakan salah satu tokoh Alkitab yang kisah hidupnya sangat menginspirasi banyak orang.
Kisah pribadi Ayub di Alkitab memang telah menjadi kisah abadi yang sangat berharga bagi orang Kristen sepanjang masa.
Apalagi, Ayub dikenal karena mengalami penderitaan yang hebat, yang Tuhan izinkan terjadi atas dirinya, sebelum akhirnya Tuhan memulihkannya.
Selain itu, Ayub juga dikenal sebagai orang yang saleh dan takut akan Tuhan. Kisah hidup Ayub dapat ditemukan dalam kitab yang disebut sebagai kitab Ayub.
Nah, bagaimakah perjalanan hidupnya? Yuk simak penjelasan berikut hingga tuntas!
7 Fakta Penting Tentang Nabi Ayub Menurut Alkitab
1. Ayub adalah orang yang saleh dan takut akan Tuhan
Ayub hidup di negeri Us, suatu negeri di sebelah Timur Israel. Dari penelitian terhadap data-data Alkitab, Ayub diketahui hidup selama kurang lebih sezaman dengan Abraham.
Jadi, Ayub bukanlah orang Israel yang berarti bukan termasuk umat pilihan Tuhan keturunan Abraham. Tetapi, Ayub menyembah Allah yang benar, yakni Allah yang juga disembah Abraham.
Dalam Alkitab, Ayub digambarkan sebagai orang yang saleh di hadapan Allah. Ia juga jujur dalam seluruh hidupnya. Contohnya ketika Ayub berdoa untuk anak-anaknya dengan mempersembahkan korban-korban kepada Tuhan.
2. Ayub adalah orang yang paling kaya di negerinya
Selain saleh, Ayub merupakan orang terkaya di negerinya. Ia memiliki 7000 eko kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu dan 500 kedelai betina.
Tak hanya itu, Ayub juga memiliki budak-budak dalam jumlah besar, tetapi Alkitab tidak menyebutkan jumlah pastinya.
Hal ini membuktikan bahwa kekayaan dan kesalehan bisa hidup berdampingan tanpa saling bertentangan.
3. Kesalehan Ayub dipuji oleh Tuhan dihadapan iblis
Hal yang luar biasa dari diri Ayub adalah bahwa Allah sendiri memuji kesalehannya dan membanggakannya dihadapan iblis. Bahkan, Allah menyebut Ayub sebagai orang paling saleh di muka bumi.
Menanggapi hal itu, iblis berkata bahwa Ayub mampu hidup saleh dan takut akan Tuhan karena mendapat segudang berkat dari Tuhan. Menurutnya, Ayub akan mengutuk Tuhan jika yang dimilikinya diambil semua.
Maka, Allah pun mempersilahkan iblis untuk mencobai Ayub, asal iblis jangan sampai menjamah Ayub atau membunuhnya.
Karena Allah tahu bahwa sekalipun iblis mencobai Ayub, ia akan tetap hidup saleh dan takut akan Allah. Hal ini membuktikan bahwa Allah bangga memiliki hamba-hamba yang saleh seperti Ayub.
4. Ayub dicobai iblis dengan sangat berat
Setelah mendapat ijin dari Allah, iblis kemudian mulai mencobai Ayub. Ia mencobai Ayub melalui berbagai penderitaan yang terjadi secara mendadak dan bertubi tubi, baik secara fisik maupun secara psikis.
Pertama, harta kekayaan Ayub lenyap seketika. Semua hewan peliharaannya hilang, baik karena dirampas musuh maupun karena disambar api dari langit.
Kedua, Ayub dicobai dengan kematian 10 anak Ayub secara mendadak. Saat itu, mereka sedang berpesta. Iblis kemudian membuat angin ribut hingga merobohkan rumah mereka dan menimpa anak-anaknya. Kedua cobaan ini terjadi di hari yang sama.
Ini adalah penderitaan yang sangat berat bagi siapa pun. Namun, reaksi Ayub berbeda dengan orang kebanyakan. Alih alih menggerutu, Ayub malah memuji dan memuliakan Tuhan.
Ayub berkata,” Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang member, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!”.
Setelah melihat hal itu, iblis kemudian berkata bahwa Ayub tetap hidup saleh karena masih sehat. Jika Ayub sakit, iblis yakin bahwa Ayub pasti akan mengutuki Tuhan. Maka Tuhan pun mengizinkan iblis mencobai Ayub sekali lagi.
Ayub kemudian ditimpah dengan barah buruk dari kaki sampai kepala, sebuah penyakit kulit yang sangat parah. Namun Ayub mengambil sekeping bdling untuk menggaruk badannya dambil duduk di dalam abu.
Penyakit tersebut benar-benar menggerus tubuhnya, sampai sampai Ayub tak bisa dikenali lagi. Tetapi Ayub kembali menunjukkan imannya kepada Tuhan. Ia tidak menyalahkan Tuhan atas semua penderitaannya.
5. Dalam penderitaannya, Ayub diolok oleh istrinya dan sahabat-sahabatnya
Ketika Ayub menderita, sang istri malah memintanya untuk mengutuki Allah lalu mati. Hal ini mungkin karena istrinya tidak tahan melihat Ayub menderita seperti itu.
“Masih bertekunkah engaku dengan kesalehanmu?.”
Hal ini membuat Ayub menegur keras istrinya, “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?.”
Selain istrinya, Ayub juga mendapat olokan dari sahabat-sahabatnya. Mereka awalnya prihatin namun lama kelamaan mulai menyalahkan Ayub. Mereka berpikir bahwa Ayub menderita karena dosa-dosanya. Menurut mereka, Allah tidak mungkin mengizinkan orang benar menderita.
Tetapi Ayub bersih keras bahwa dirinya bersih tanpa dosa apapun. Ia tidak menganggap bahwa penderitaannya itu terjadi karena kesalahannya sendiri.
6. Ayub tetap bertekun dalam penderitaannya dan tidak pernah menyalahkan Tuhan
Sepanjang pergumulannya, Ayub tetap pada prinsipnya bahwa dirinya tidak akan menyalahhkan Allah atas penderitaan yang dialaminya.
Hanya saja, sebagai manusia biasa, wajar jika Ayub mempertanyakan penderitaannya. Bahkan, Ayub sebenarnya tidak mampu menahan penderitaan tersebut hingga membuatnya ingin mati saja.
Namun Allah tidak menjawab keresahan Ayub itu. Allah justru menggambarkan secara panjang lebar akan kuasa-Nya dalam alam semesta untuk menyadarkan Ayub bahwa hal hal itu adaah misteri bagi dia yan tak bisa diselami.
Hal ini kemudian membuat Ayub tersadar akan kesalahannya dan merendahkan diri di hadapan Tuhan.
7. Hidup Ayub dipulihkan lagi, bahkan lebih hebat dari sebelumnya
Pada akhirnya, Ayub dipulihkan oleh Tuhan setelah ia selesai menjalani percobaan iblis yang Allah ijinkan terjadi atas dirinya.
Ayub mempunyai 10 anak lagi, putra dan putrinya adalah orang-orang paling cantik di negeei negeri Timur, Ayub juga Tuhan berkati sedemikian sehingga ia sangat kaya, dua kali lipat dari sebelumnya.
Sebaliknya, Allah murka terhadap teman teman Ayub yang menuduhnya sebagai orang yang bersalah sehingga dihukum oleh Tuhan. Teman-temannya baru diampuni oleh Allah setelah didoakan Ayub.
Ayub kemudian meninggal di usia 140 tahun dan masih sempat melihat keturunan keempatnya.
Nah, itulah 7 fakta penting tentang Nabi Ayub menurut Alkitab. Siapa nih yang ingin mengikuti jejaknya?
Komentar
Posting Komentar