Nabi Hud merupakan seorang rasul yang diutuskan oleh Allah SWT, untuk membasmi kaum Aad. Nabi Hud memiliki sebuah mukjizat dari Allah SWT, yang dapat mendatangkan badai angin topan, selama 7 malam 8 hari, untuk kaum Aad sesuai dengan QS Al- Ahqaf.
Kisah Nabi Hud dan Kaum Aad
Kaum Aad merupakan Kaum tertua di dunia, dan memiliki peradaban yang maju. Kaum
ini memiliki bangunan yang canggih, dan juga tinggi. Selain itu, Allah SWT
memberikan kekayaan dan kekuatan yang berlimpah pada Kaum Aad.
Akan tetapi dengan semua yang telah diberikan Allah kepada mereka, Kaum Aad
malah memiliki sifat yang tamak, dan juga lupa diri dengan semua nikmat yang diberikan
Allah SWT. Kaum Aad mulai menyembah berhala yang di sebut dengan Shamud, Shada,
dan Al-Haba.
Hal ini membuat Allah SWT mengutuskan Nabi Hud sebagaimana dalam QS Al-Ahraf
ayat 21, yang artinya:
"Dan ingatlah [Hud] saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi
peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa
orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu
akan ditimpa azab hari yang besar,"
Nabi Hud kemudian diangkat oleh Allah, dan mulai memberikan peringatan
kepada kaum yang tersesat tersebut. Nabi Hud kemudian memberikan hidayah, dan
mulai berdakwah kepada kaum Aad, dengan menunjukkan beberapa bukti keesaan Allah
SWT.
Namun di luar dugaan, jangankan untuk percaya dan mengikuti perkataan Nabi
Hud, kaum tersesat tersebut malah mencelanya, dan menyebutnya sebagai orang
gila.
Akan tetapi Nabi Hud memiliki sifat yang sabar. Ia tidak memedulikan
omongan kaum Aad, dan semakin bersemangat dalam menyiarkan agama Allah SWT. Nabi
Hud tidak memiliki rasa takut sedikit pun dari dalam hatinya untuk memberitahukan
kebenaran yang sesungguhnya.
Nabi Hud memberitahukan jika tidak menuruti perintah-perintah Allah, maka
azab akan datang menimpa mereka. Akan tetapi tetap saja, kaum Aad malah
menantang balik Nabi Hud untuk menunjukkan bentuk dari azab tersebut.
Kesombongan yang dimiliki kaum Aad ini membuat Allah SWT, menjadi murka. Allah
SWT membuat azab yang bertahap kepada kaum Aad.
Dikutip dari Nabi Hud AS Sang Penyeru untuk Kaum Aad karya Testriono dan
Tim Divaro, "Tahapan pertama pembalasan Allah SWT kepada kaum Aad adalah
berupa bencana kekeringan yang melanda ladang dan kebun mereka,"
Kaum tersesat tersebut, diperingatkan oleh Allah, bahwa apa saja yang
mereka miliki di dunia, bisa dengan mudah diambil kembali oleh Allah SWT. Pada saat
itu Kaum Aad mengalami kekeringan, hingga kehabisan stok makanan.
Meskipun kaum Aad sudah mengalami kelaparan, akan tetapi mereka tidak
percaya oleh peringatan Nabi Hud tersebut, dan tetap menyembah berhala. Mereka semakin
menunjukkan kekafirannya di hadapan Nabi Hud.
Hal tersebut membuat Allah SWT semakin murka. Allah kemudian menunjukkan
azab berupa awan hitam, dan disambut suka cita oleh Nabi Aad. Awalnya mereka
mengira hujan tersebut merupakan hujan yang dapat menyuburkan kembali tanah
mereka.
Ternyata awan hitam tersebut bukan menandakan hujan akan turun, awan
tersebut melainkan petanda dari azab yang diturunkan Allah SWT. Sebagaimana dalam
QS Al- Ahqaf ayat 24, yang artinya:
"Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke
lembah-lembah mereka, mereka berkata, 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan
kepada kita.' [Bukan!] Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan
datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,"
Awan hitam tersebut datang bersama angin yang dingin, dan juga kencang. Angin
tersebut membinasakan kaum Aad selama 8 hari 7 malam. Peristiwa tersebut
mengakibatkan kaum Aad tidak tampak lagi di bumi.
Sedangkan Nabi Hud beserta orang-orang beriman berlindung pada suatu
lembah, dan kemudian berhijrah ke Hadramaut, untuk memulai kehidupan yang baru.
Itulah akhir kisah Nabi Hud yang membinasakan kaum Aad yang terkenal dengan kesombongannya, dengan mukjizat dari Allah SWT berupa angin yang bertiup selama 8 hari 7 malam. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, terima kasih.
Komentar
Posting Komentar